Selasa, 06 Oktober 2009

from hilmy's blog

this is from one of our homeboys in malang, hilmy.. enjoy


6 Oktober 2009, Pukul 0:30 WIB

Tengah malam ini saya terbangun. Bukan karena apa, tapi kali ini saya terbangun karena diskusi. Bukan diskusi apa, melainkan diskusi tentang fenomena Pee Wee Gaskins (PWG) beserta team fanatiknya: PartyDorks. Mungkin bila kali ini diskusi tersebut tentang betapa fenomenalnya PWG dan juga PartyDorksnya, saya tidak akan terbangun di tengah malam ini. Pertama karena hal tersebut adalah fenomenal, dan mungkin juga karena hal tersebut tadi adalah hal yang memang sudah fenomenal, hingga tak lagi mengusik kantuk saya malam ini.
Namun, ketika diskusi yang berasal dari sebelah kamar kos saya tadi adalah tentang fenomena Anti Pee Wee Gaskins (APWG), maka kantuk saya tiba-tiba hilang, dan saya terbangun. Topik yang juga mungkin akan menjadi fenomenal ini, beberapa hari terakhir mengusik benak saya. Hal ini mungkin berkaitan dengan dengan pengalaman saya beberapa hari yang lalu ketika saya menyempatkan diri untuk menonton LA Lights Inidefest final regional Jawa Timur di Surabaya pada Minggu 3 Oktober kemarin. Kebetulan saat itu PWG tampil sebagai bintang tamu di acara tersebut bersama Rocket Rockers, The Banery dan Saint Loco.
Dan dari pengalaman minggu itu, saya akhirnya terjaga malam ini. Hingga malam ini teman-teman sekost-an saya yang kemarin juga ikut menonton acara tersebut masih membahas pengalaman yang mereka alami beberapa hari yang lalu. Masih juga dalam penuh emosi mereka bercerita. Tentang bagaimana teman saya (yang merupakan PartyDorks tingkat lanjut) tadi beradu comment di profil facebooknya dimana dia membela PWG dari serangan APWG. Habis-habisan! Mulai dari mengadakan forum diskusi di profil FB-nya hingga mengolok-olok APWG yang tetap bergeming untuk mau setidaknya menghargai PWG. Dengan penuh tenaga dan berapi-api, seperti saat dia bercerita malam ini.
Saya pribadi baru mengalami interaksi dengan kelompok APWG pada minggu itu. Selama ini saya memang sudah sering mendengar isu-isu tentang kelompok APWG ini bebarengan dengan isu-isu tentang kelompok anti Killing Me Inside. Jadi batin saya saat itu adalah bahwa ini adalah hal yang wajar di scene musik anak muda belasan tahun ini.
Namun, pengalaman saya minggu kemarin mengatakan hal lain. Bahwa APWG adalah fenomena yang “something” bagi saya. Bahwa ini adalah kali pertama saya menyaksikan aksi band yang ‘so called’ indie mendapat apresiasi berupa serangan dari penonton. Sebuah sensasi yang mengingatkan saya saat Radja bermain di Soundrenaline 2008 Malang, dimana mereka mendapat sambutan berupa cemoohan dan lemparan. Hal yang sama yang dialami oleh PWG malam itu, dimana mereka juga bertubi-tubi mendapatkan cemoohan, acungan jari tengah dan juga lemparan botol tiap kali mereka mulai memainkan musiknya. Sebuah hal aneh jika membandingkan tingkat kebencian penonton terhadap PWG hampir sama dengan animo penonton terhadap Radja, yang jelas-jelas memiliki ranah “memancing kebencian” yang jelas beda. Bahkan, beberapa dari mereka sedemikian membenci PWG hingga mau bersukarela mencetak kaos yang berisi statement “Dog Never Say Die” yang merupakan plesetan dari slogan dari PWG, yakni “Dorks Never Say Die”. Aneh.
Yang makin membuat pengalaman malam itu aneh adalah bahwa saat itu PWG bermain dengan Rocket Rockers (RR) di panggung yang bersebelahan secara back-to-back. Sesaat ketika RR bermain, jari yang diacungkan adalah jari jempol, jari telunjuk dan kelingking (atau biasa disebut posisi jari ‘metal’ yang juga telah mengalami pergeseran makna menjadi ‘keren’). Namun sesaat kemudian giliran PWG bermain, jari yang diacungkan seketika berganti menjadi hanya jari tengah saja. Kemudian lagi, saat kembali giliran RR bermain teriakan yang lantang adalah teriakan “Rocket Rockers terus jaya!!”, dan ketika set panggung beralih kembali ke panggung PWG, maka teriakan yang paling lantang adalah teriakan “PeeWee D#NC*K Jaran!!” (sebuah umpatan khas Suroboyoan). Lagi, ketika set berpindah ke panggung RR, maka kembali kekaguman yang menganga , kemudian lagi ketika giliran PWG yang mulai bermain, maka hanya lemparan botol dan beberapa hal lain yang mengudara.
Lagi-lagi aneh, batin saya. Bagaimana dua band yang berasal dari scene yang sama dengan pasaran yang sama dan juga dengan tipe musikalitas yang tak jauh berbeda bisa mendapatkan apresiasi yang sama sekali berbeda pada massa yang sama. Dimana secara personel, PWG dan RR adalah teman baik sejauh pengetahuan saya. Bahkan Ucay RR adalah pencipta salah satu lagu PWG yang berjudul “Berdiri Terinjak”. Saya pribadi menganggap PWG adalah tempat dimana alter-ego Ucay yang mengagumi Motion City Soundtrack bisa terpuaskan. Ini terlihat dimana pada awal karirnya Ucay berkontribusi besar terhadap PWG, bahkan juga Ucay ikut masuk di video klip PWG yang berjudul “You Throw The Party We Get The Girls”.
Meskipun tetap saja, masih banyak teriakan hysteria dari beberapa remaja belia terhadap PWG, terutama dari gadis-gadis usia tanggung yang tergila-gila dengan pentolan PWG yakni Dochi Sadega. Akan tetapi, kali itu saya melihat bahwa presentase kebencian terhadap PWG lebih mendominasi suasana malam itu. Tampaknya APWG tadi tidak lagi memperhatikan kedekatan musikalitas antara RR yang sedemikian mereka puja dengan PWG yang mereka hujat. Hal yang juga aneh adalah ketika saat Psychofun - salah satu band finalis dari kompetisi Indiefest kali ini yang mengangkat Synth-Pop Punk sebagai tema musikalitas mereka - tidak mengalami hujatan yang dialami oleh PWG, bahkan mereka memperoleh apresiasi yang lumayan apresiatif ketimbang apa yang dialami oleh PWG malam itu.

Entah bagaimana perasaan personil PWG malam itu. Memang saya sempat mendengar bahwa dalam kesempatan yang lalu salah satu personil PWG juga mengalami pelemparan dan sempat berhenti (atau mogok) manggung dalam satu kesempatan manggung di Surabaya, namun saya masih belum bisa membayangkan tentang bagaimana perasaan kelima anak muda tadi ketika sesaat yang lalu mereka adalah panutan dan pujaan bagi anak-anak muda, lalu sesaat kemudian kini anak-anak muda tadi merubah pandangan mereka. Dari fanatic menuju kebencian skeptic, bahkan dalam keadaan tubuh yang masih terbalut busana (dan kacamata) yang masih mengikuti tren fashion yang PWG juga pakai (bahkan merupakan tren yang PWG ciptakan kalau menurut saya), mereka meneriaki kelima personil PWG, mereka melempari mereka.

Untung saja PWG memiliki Dochi Sadega, seseorang yang menurut saya dapat menguasai suasana dengan baik. Walaupun belum bisa seketika merubah kebencian yang ada menjadi suasana penuh suka cita. Kebencian itu masih ada. Dan kerisihan saya masih terasa, namun, sedemikian rupa sesaat setelah Dochi berbincang dengan khalayak didepannya, maka kebencian yang ada dapat setidaknya terminimalisir. Kalau tidak salah ingat, saat itu ketika hujan lemparan ke panggung Dochi berujar, “Saat-saat seperti ini mengingatkan kita di masa-masa SMA kita dulu, dimana kita masih bener-bener Dorks, yang dihujat dan dibenci, maka silahkan kalian keluarkan semua kebencian kalian, mungkin suatu saat nanti kita akan dapat belajar dari apa yang kita lakukan sekarang…” lalu kemudian kelima anak yang dihujat tadi sekonyong-konyong melantunkan lagu “Berdiri Terinjak”. Sebuah showmanship yang keren menurut saya. Hingga dapat menyurutkan kebencian yang ada walau dalam kadar yang tidak seberapa. Ditemani Ucay yang menjadi vokalis tamu di lagu ciptaannya tadi, lagi-lagi sembari memainkan gitarnya Dochi membuat saya iri dengan melakukan komunikasi dengan beberapa APWG yang dari tadi melemparinya. Dengan maju ke sudut depan panggung dan menghadapi (atau lebih tepatnya: menghindari) lemparan botol yang terus-terusan ditujukan kepada dirinya. Sebuah aksi yang cukup bijak, dan di saat yang bersamaan dapat tetap keren. Apalagi sembari diiringi lirik, “Ku tetap berdiri, apapun kuhadapi…Ku tetap berdiri, apapun kuhadapi…”. Jujur, saat itu saya iri.

Mungkin, kalau menurut saya pribadi kebencian yang ada pada APWG adalah simbolisasi keirian mereka terhadap PWG sebagai sebuah kumpulan anak muda yang sukses dalam melakukan apa yang mereka senangi: yakni bermusik. Dimana PWG sekarang mampu membuat mereka digilai yang akhirnya juga menjadi band yang digilai dalam arti sebenarnya. Suatu hal yang wajar jika dalam pasaran yang anak muda yang cenderung labil, maka sebuah fenomena dapat mengalami perbedaan penerimaan dalam kurun waktu yang tidak terlampau jauh. Suatu fase hidup yang memang sedemikian dinamis, sedinamis kadar fanatisme. Fanatisme memang hanya akan berujung pada kebencian, ketika kadarnya telah berlebih. Memang itu resiko dalam teenage market ini. Dan merujuk pada pengalaman saya malam itu, sejauh ini, PWG telah menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menghadapi resiko tersebut. Dan bagi saya mereka mampu menghadapinya dengan cukup baik. Hingga membuat saya iri. Dan sebaiknya saya sudahi saja tulisan ini, sebelum saya menjadi terlampau fanatic juga terhadap PWG, dan lalu menjadi APWG sesaat setelah saya akut dalam memfanatismekan PWG itu sendiri…Semoga tidak.

Nb: saat saya dalam perjalanan pulang ke Malang, saya masih merasakan bagaimana PWG telah benar-benar menjadi fenomena yang merakyat. Dimana ketika berada di terminal Bungurasih, saya dan teman-teman saya yang juga kebetulan adalah party-dorks disambut dengan sapaan khas APWG dari APWG yang ternyata ada (atau mangkal) di terminal bungurasih tadi. Dan saya pulang dengan heran…

my reply:

gw mau ngejawab pertanyaan kenapa RR dan PWG beda sambutan walaupun main back to back.
RR, superman is dead, the upstairs, dan pee wee gaskins, semua band yg berasal dari komunitas, dan kadang komunitas "terlalu sayang" sama bagian dari mereka sehingga bila "keluar dari lingkaran" kadang dinilai sebagai pemberontakan.. semua band yg lahir di komunitas dan berhasil "menyebrang" keluar lingkaran yg lebih besar mengalami proses ini, ini proses yg gakbs dielakkan bagi kita.. proses ini gak akan berhenti sampai akhirnya ada band lagi setelah kita dan band itu yg kemudian akan menjadi sorotan selanjutnya.. dalam kasus surabaya kemaren, Rocket Rockers udah mengalami hal itu sebelumnya (perlu diingat bahwa band ini baru aja merayakan hari jadinya 10 tahun yg lalu), mendapat lemparan bongkahan bangunan, ludahan di makassar, dan hal2 yg serupa sudah terlebih dahulu mereka lewati, dan sorotan selanjutnya adalah Pee Wee Gaskins, yg membuat kita menjadi "peserta ospek" selanjutnya.. kl fenomena PWG dan APWG lo bakal banyak denger cerita yg sama dari Modern Darlings-nya The Upstairs. bukan fanatik menurut gw kl orang mengekspresikan penghargaannya ke sebuah band, bukan worship namanya bila seseorang mengelukan sebuah band dengan caranya masing2, mereka cuma mau menjadi bagian dari band tersebut. Party Dorks, Modern Darlings, Rocket Rockfriends, semua adalah bagian dari keutuhan sebuah band itu sendiri. Bahkan APWG juga bagian dari kita. coba bayangkan betapa sepinya malam hari itu bila mereka tidak datang beli tiket dan meramaikan tempat itu dari sebelum kita manggung sampai kita selesai membawakan lagu terakhir? kita bakal main didepan siapa? membuktikan kepada siapa? ya, sebuah proses yg tak terelakkan.. but isnt this what we're all about? we're bunch of dorks trying to stand out doing all the things we like the most, some people will love and hate what we do, but we're doing this for the boys

thanks for the post! main2 lagi ke jakarta

-dochi

32 komentar:

Unknown mengatakan...

salut buat pwg ! maju terus ! :)
dorks never say die !

deacit mengatakan...

salut buat pwg! terus maju jadi yg terbaik

acrimonious virulent mengatakan...

smangat bang ichod !!
there's still a lot of dorks here standing with u !!
mari berjuang bersama !

emg apwg itu masih ada rasa "fanatik" thdp pwg.
buktinya malah mereka yang ngebela-belain bli tiket buat nonton, buat nglempar botol yang nggak penting gitu, buat ngejek pwg, but they come for you right ?
sampe-sampe banyak anak partydork yang ngga dapet tiket masuk [termasuk saya].
tapi no prob lah, walopun uda jauh-jauh dari malang dan cuma bisa ntn dari jauh.
but i came for you guys.. !

cheer up !

Annisɑ Anindytɑ mengatakan...

salut banget sama PWG! pantang menyerah :)
Hebaat! :)

unknown mengatakan...

saya bukan party dorks ataupun apwg ..
tapi saya salut dengan pwg, bagaimana kalian bersikap menghadapi semuanya ..
thumb up ...
sukses pwg ...

Punten Nyak mengatakan...

hhmmm,,PWG,,,!!
nice,,

Luki Kori Isnaini mengatakan...

yeahh go go pee wee go !! :)

PWG and Party Dorks nya gag akan mudah runtuh oleh Para The Bi*ch APWG karena kita berdiri kokoh dan saling memegang erat untuk mempertahankannya. Semakin lama PWG mendapat nilai plus (+)..
PWG makin mantap makin jaya dahhh ...
semangat... i love bang dochi i love u pee wee gaskins yeah :)

Unknown mengatakan...

gw gak tau nih kak abis baca itu , perasaan gw campur aduk . terharu bangga dan gw berusaha untuk selalu dan terus ngedukung PeeWee n PartyDorks .

valesia ananta mengatakan...

yah , seenggaknya APWG itu bisa dibuat untuk ngoreksi kekurangan PWG . haha :) mereka emang perhatian bgt sama PWG . saking perhatiannya sampe2 rela nnton Pee Wee d indie fest , haha ? kadang2 saya lucu melihat APWG yg hafal dan bisa nyanyi beberapa lagu Pee Wee . its fuckin awesome right ?

so , stand up with everything you've got coz afterall we're the one who's winning !

best regard
-icha-

Indra mengatakan...

maknanya bagus :), tapi bahasanya aneh, salut

m .ardi suryawan R mengatakan...

dont give up PWG !!

Gianitri Widyashanti mengatakan...

inni blog puna ihchod?? yg my space uda kga di urus lagi bang??
haduu., kga usah diurus si APWG thuh, ttep berkarya aje., mreka kga ada2 apa2na..!
setuju ma si hilmy, APWG=kelompok anak muda yg iri akan kesuksesan PWG
so.,
what can i say to you??
juzt.,
DORKS NEVER SAY DIE CHOD!!!
/9!aN_sHan/

Adityo Nugroho mengatakan...

sbnrnya ak jg gak trlalu suka sm km doch
tapi pas malem itu diantara hujan fuck,kuacungi 2 jempol setinggi2nya buat kalian!

MeyyLoffchoa mengatakan...

DORKS NEVER SAY DIE ..

saLuut bwt PWG ..
tetep semangaaattt !

Hikmahhidupanakkecil mengatakan...

jangan patah smangat yah PWG .. dorks slalu mndukungmuh :))

really we can meet them? mengatakan...

pwg is the best. so jgn patah semangat!:)
gw salut bgt ma pwg!

katastrophic. mengatakan...

gue ga suka PWG. tapi gue bukan APWG haha.

gue suka semangatnya :] keep it up.

sii.marii.Jogeth mengatakan...

Q jg Liat kJadian ini dg maTa kPaLa saya sNdr..
tRagedii pada taNGgaL 3 kMarenn maLahh memBuatt aQ sMakinn suKa dg PWG..
apa Lagii sama DocHii..
waKtuu traKir2,dia seMpat keNa Lemparan boToL.

saLutt wad PWG..!!XD

Mahda Mala mengatakan...

Q emang bkn party dorks resmi,tp Q suka PWG..
Q belajar banyak dr blog ne,
blajar memahami sifat seseorang, belajar menyukai org2 yg benci ma Qt,
belajar lbh menyayangi org2 yang emang peduli ma qt,
belajar berfikir positif tentang kegagalan, cemoohan, ejekan yg pernah qt daptin..
belajar bwt ga` memandang org/sesuatu sebelah mata ja..

thx a lot ihcod, bwt pelajaran2 tak lngsung yg bs Q dptn disini...

go go pee weee go go cmon cmon..
go go pee wee go go...

nenii inaiiah mengatakan...

saluut bgt sma PWG .
merinding baca blog na ka ichod .
ga nyangka sgitu susah nyari duit .

nnti jga ank" APWG sadar klo dy slah milih band bwadh dy jlek"in .

SALUT BANGEDH . MANTABH :D

GO GO GO PEE WEE GASKINS

N E S S Y A mengatakan...

gO PeeWee GO PeeWee GO !
be spirit :))

ichal peskins mengatakan...

gue salut bnget sm PWG,,,,,,gue bangga jdi nak party dorks,,,,,,,maju trus yah PWG,,,,,,,,,,

daas sangit mengatakan...

gw anak surabaya, ya sebenernya pake aku (byr gak belaku ato sok jakarta ato bandung).
gw bukan party dorks, ato apwg.
gw kaget pas liat berita pwg d lemparin botol, ya karena telat beritanya. jadi penasaran dan nyesel karena tumben gak bisa dateng ke indiefest kayak sebelum2nya. tapi yang paling penting dari komen gw ini. "SALUT BUAT PWG"
GW DENGERIN MUSIK KALIAN DAN GW GAK ADA MASALAH DENGAN ITU. GW LIAT GAYA KALIAN DAN GAK ADA MASALAH DENGAN ITU. MESKI GW GAK SUKA2 BGT.

TERUS BERKARYA!!!
JANGAN SEGAN DATANG KE SURABAYA LAGI HANYA KARENA OKNUM2 DENGAN KEPALA KOSONGNYA.

Sky Quinna Cheryl mengatakan...

Doch, jangan dengerin kata-kata mereka yg gasuka sama PWG, mereka sirik aja gabisa kayak lo sama anak anak, ada yang bilang anak-anak sombong atau gimana, itu kan karna mrk belom tau bener lo semua tapi udah sok tau ngata2in anak PWG,gatau gimana lo sm pwg usaha biar pwg bisa sampe sekaran tapi apapun kata mrk, maju terus ya

primebound mengatakan...

http://www.primebound.co.cc/search/label/Party%20Dorks Ini kesan Gw pertama kali nonton PWG pas konser di Jogja dulu..

GO PEE WEE GO!!

ulil mengatakan...

i love PWG......

Rushimal Aulia mengatakan...

keep rockin; guys. . .
biasa lah dalam musik indie klo dah ngetop dikit langsung di cemooh. ..

greenday aja pas pertama kali masuk major label di hina n di cemooh , karena di anggap pengkhianat. . .

tpi liat hasilnya sekarang?

404 Not Found mengatakan...

thanks ya! all your support means alot!

Polar Bear mengatakan...

Masalh inseiden pelemparan, saya inget2 semua band juga pernah kok, SID, RR, dll mereka semua pernah dihujat dicaci maki...tapi kan anjing menggonggong kafilah berlalu...tunjukan dengan karya...aight??

Aulia Reski Widyaningrum mengatakan...

frankly, i'm half-crying...reading this post.

betapa, ke-enggaktahuan dan kebodohan udah menyetir pikkiran orang menjadi 'liar' .

oke...technicaly, i'm apwg.
tapi, antinya bukan ama karya" pwg, cuma ga suka ama poser" pwg yang semakin merajalela seakan kea ga punya identitas, tapi kadang cuma ikut-ikutan doang.

bukannya berarti ga boleh niru gaya pwg, cuma jangan terlalu over laah.

sorry, if i'm too explicit talking bout this.

after all, i still enjoy ur song. yang penting karyanya, bukan banyak bacotnya.

rite? :) . semangat kakak-kakak pwg!

Risnanda Akbar mengatakan...

GBU...
kita hanya diadu domba oleh orang yang kurang kerjaan
contoh lah party dorks dan changcutrangers dipalembang bersatu

Beny Rahmad Vito mengatakan...

Bener2... Itu karena lahir di komunitas, gak usah jauh2 liat contoh ke PWG.. Marjinal pun Band punk yang sangat di hargai di sumatera, setelah mereka berkomentar di acara Urban RCTI.. smua nya berubah, Mereka di tentang, di boikot. Padahal yang benci ama mereka gak tau apa maksud mereka berkomentar di acara itu.
tapi, secara garis besar, Bukan komunitas yang menjadi dalang dari Pro/kontra ini, namun pembicaraan dari mulut ke mulut yang ujg2 nya bikin ribet..